Kriya Nusa 2024 Pamerkan Karya Unggulan Perajin Muda Indonesia

News

Kriya Nusa 2024 Pamerkan Karya Unggulan Perajin Muda Indonesia
Pameran ini akan digelar pada 28 Agusus hingga 1 September 2024.

 

Rep: Lintar Satria/ Red: Satria K Yudha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) kembali menggelar pameran kriya terbesar di Indonesia, Kriya Nusa. Pameran yang bertujuan mempromosikan produk seni kriya ini telah menjadi ikon pameran kerajinan atau seni kriya terbesar di Indonesia.

Pameran Kriya Nusa digelar pada 28 Agustus hingga 1 September 2024 di Hall A dan Hall B Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat. Pameran industri kreatif ini melibatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Dekranas dari Sabang sampai Merauke, serta berbagai pihak, mulai dari Kementerian, BUMN, dan individu-individu terkait. “Kami ingin mengajak perajin-perajin muda ikut serta dalam pameran,” kata Wakil Ketua Pelaksana Kriya Nusa Elizabeth Thohir dalam konferensi pers, Senin (26/8/2024).

Elizabeth mengatakan penting untuk mengajak penrajin-penrajin muda berkolaborasi dengan perancang busana. Ia menambahkan kolaborasi ini akan menghasilkan produk yang unik, kreatif, berbeda dan kekinian. Sehingga, para pengrajin muda tertarik untuk memasarkan produk-produk mereka.

Elizabeth mengatakan salah satu cara Dekranas menarik penrajin muda untuk berpartisipasi dalam Kriya Nusa tahun ini dengan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Ada Program PKW (Pendidikan Kecakapan Wirausaha) tekun tenun, jadi kami menarik kegiatan ini untuk melatih, membina penenun yang muda-muda, jadi kami bisa mengajak penenun muda untuk lebih giat dalam melestarikan budaya,” kata Elizabeth.

Dalam laman resminya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengatakan program PKW merupakan layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan sikap mental wirausaha.

Sebelum menggelar Kriya Nusa, Dekranas menggelar lokakarya upcycling atau daur ulang bahan bekas menjadi karya kreatif. Elizabeth mengatakan upcycling sangat penting untuk mengolah kembali bahan-bahan bekas produk busana.

“Jadi kita bisa merancang ulang bahan-bahan bekas ini menjadi satu produk baru seperti menjadi baju, tas atau perhiasan, jadi dengan menggunakan bahan-bahan bekas ini bisa membuat produk baru,” katanya.

Elizabeth mengatakan daur ulang ini memberikan nilai tambah pada produk-produk pengrajin. Karena, katanya, generasi muda ini memperhatikan bahan-bahan produk daur ulang.

Elizabeth menjelaskan, dalam menyelenggarakan Kriya Nusa tahun ini, Dekranas bekerja sama dengan Brightspot Market. Ia mengatakan selain mengajak partisipasi penrajin muda, Kriya Nusa tahun ini juga ingin menarik pengunjung muda.

“Brightspot segmen pasarnya, pangsa pasarnya adalah anak-anak muda, di mana sebelumnya Kriya Nusa itu konotasinya untuk ibu-ibu, kami ingin dengan kolaborasi Brightspot, selain mengajak pengrajin muda, tapi juga mengajak anak-anak muda melihat bagaimana budaya wastra kita, jadi mereka bisa mengapresiasi wastra-wastra kita,” katanya.

Tema Kriya Nusa tahun ini adalah Kalimantan Timur. Pameran tahun ini akan menampilkan panggung berbentuk kapal pinisi. “Itu melambangkan suatu perjalanan Dekranas, kami ingin memperlihatkan bahwa dari hulu ke hilir bahwa kami membina, melatih, membimbing para pengrajin sampai diujung pameran,” katanya.

Perhelatan pameran Kriya Nusa merupakan upaya untuk menjaga keberadaan dan kontinuitas produksi kriya khas Indonesia. Selain itu, pameran Kriya Nusa juga diadakan dalam rangka meningkatkan pangsa pasar hasil produk industri kreatif Indonesia pada konsumen, baik dalam maupun di luar negeri.

Acara tahunan ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan semangat para pelaku industri kreatif kriya. Tujuan utama diselenggarakannya pameran Kriya Nusa adalah mempromosikan hasil kerajinan dari seluruh Indonesia. Strategi ini dalam rangka meningkatkan target pasar terhadap kerajinan daerah.

Sumber: www.republika.com