Republika Gelar FGD ‘Rembuk ESG untuk Indonesia’ di Gedung BEI

News

Republika Gelar FGD ‘Rembuk ESG untuk Indonesia’ di Gedung BEI
Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Republika menggelar acara focused group discusssion (FGD) bertajuk ‘Rembuk ESG untuk Indonesia’. Kegiatan untuk memulai rangkaian acara sehati untuk bumi resmi dibuka di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2024) pagi WIB.

Direktur Operasional Republika Nur Hasan Murtiaji memberikan sambutan saat Focus Group Discussion Republika bertajuk Rembuk ESG untuk Indonesia di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Direktur Operasional Republika, Nur Hasan Murtiaji yang membuka acara itu, menyampaikan, pentingnya penerapan environmental, social, and governance (ESG) bagi semua perusahaan. Menurut dia, ESG saat ini menjadi sesuatu yang sudah menjadi perhatian banyak pihak di berbagai bidang.

“Tentunya dengan FGD ini, para pemangku kepentingan berembuk bersama dalam rangka implementasi ESG di Indonesia dnegan cara yang baik,” kata Hasan di Gedung BEI, Jakarta.

Dia menyebut, Republika tidak hanya sekadar media untuk menyebarkan informasi. Lebih dari itu, kata HAsan, Republika mengambil peran menyediakan wadah bertukar pikiran dan memperkaya pengetahuan tentang ESG.

“FGD ini akan menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah dan stakeholder lainnya bagaimana ESG bisa diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha saat ini,” ujarnya.

Dalam FGD kali ini, juga didiskusikan mengenai bagaimana mendorong laju investasi yang berkesinambungan. Pada saat yang sama mendorong target pemerintah demi mencapai Net Zero Emission 2060.

FGD dalam rangkaian acara Sehati untuk Bumi tersebut dihadiri oleh peserta diskusi dari berbagai unsur. Ada dari pemerintah, korporasi, lembaga pendanaan, akademisi, dan pemerhati isu ESG.

Dari diskusi ini nantinya akan dirumuskan rekomendasi kebijakan ESG untuk Indonesia. Rekomendasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan untuk pemerintah dalam penyusunan kebijakan maupun kajian lanjutan dalam implementasi ESG.

Sumber: www.republika.com